Trend modifikasi motor ceper memang lagi rame jadi idola modilover di tanah air. Selain mudah, Untuk tampil ceper tidaklah terlalu memakan biaya dibandingkan modifikasi lain. Soal tampil beda, so pasti nggak kalah unik dibanding motor modif biasa.
Pakem penceperan sih hanya satu, yakni dengan mengakali sok yang dipendekkan. Sepintas sih memang terbilang sederhana, namun ternyata menyoal trik pemendekan per keongnya tidaklah sesederhana yang kita bayangkan.
Ada dua cara yakni dengan :
pres per atu juga dengan potong per.
(Pres PER)
Untuk memperpendek sok mocep merupakan cara pertama yang bisa diaplikasi. Proses pres biasanya dilakukan dengan cara menekan per menggunakan pres ragum. Setelah didapat ukuran ketinggian sesuai kebutuhan dengan menggunakan tekanan pres, selanjutnya per dipanaskan dengan bara api las agar ketinggian per dapat berubah permanent.
Dengan cara ini, biasanya gaya pegasnya (rebound) jadi mengeras sehingga kelembutan sok jadi berkurang. Ini disebabkan karena jarak ulir per jadi semakin rapat akibat dipres.
Teknik penceperan ini sangat kurang sesuai jika dia diaplikasikan untuk mocep harian karena proses pemendekan per dilakukan dengan pemasanan, sehingga tidak menutup kemungkinan struktur kekuatan per akan berubah jadi mengeras. So pasti bahaya karena per akan lebih getas dan mudah patah.
(Potong PER)
Merupakan alternative lain untuk teknik penceperan. Trik ini bisa dibilang paling banyak diaplikasi karena selain murah biayanya, potong per juga merupakan teknik penceperan yang masih mengedepankan serta mempertahankan kenyamanan terutama untuk diaplikasi di mocep harian. Gaya pegas (rebound) masih dapat dipertahankan karena jarak antar ulir per tidak berubah walaupun ketinggiannya sudah berubah. Potong per sebaiknya menggunakan per dengan gaya pegas agak keras bisa mencangkok per motor lain atau juga mengusung per aftermarket.
Jangan memotong per standar, karena umumnya per standar sangat empuk sehingga sangat dikhawatirkan akan menghantam punggung spatbor.
(Pres PER)
Untuk memperpendek sok mocep merupakan cara pertama yang bisa diaplikasi. Proses pres biasanya dilakukan dengan cara menekan per menggunakan pres ragum. Setelah didapat ukuran ketinggian sesuai kebutuhan dengan menggunakan tekanan pres, selanjutnya per dipanaskan dengan bara api las agar ketinggian per dapat berubah permanent.
Dengan cara ini, biasanya gaya pegasnya (rebound) jadi mengeras sehingga kelembutan sok jadi berkurang. Ini disebabkan karena jarak ulir per jadi semakin rapat akibat dipres.
Teknik penceperan ini sangat kurang sesuai jika dia diaplikasikan untuk mocep harian karena proses pemendekan per dilakukan dengan pemasanan, sehingga tidak menutup kemungkinan struktur kekuatan per akan berubah jadi mengeras. So pasti bahaya karena per akan lebih getas dan mudah patah.
(Potong PER)
Merupakan alternative lain untuk teknik penceperan. Trik ini bisa dibilang paling banyak diaplikasi karena selain murah biayanya, potong per juga merupakan teknik penceperan yang masih mengedepankan serta mempertahankan kenyamanan terutama untuk diaplikasi di mocep harian. Gaya pegas (rebound) masih dapat dipertahankan karena jarak antar ulir per tidak berubah walaupun ketinggiannya sudah berubah. Potong per sebaiknya menggunakan per dengan gaya pegas agak keras bisa mencangkok per motor lain atau juga mengusung per aftermarket.
Jangan memotong per standar, karena umumnya per standar sangat empuk sehingga sangat dikhawatirkan akan menghantam punggung spatbor.
SALAM TOSS ! ! !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar